Tiga wasiat Rasullullah SAW


Sungguh beruntung orang yang menghiasi hidupnya dengan Sunnah-Sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw Sungguh bahagia orang yang menjadikan petuah dan wasiat Rasulullah Saw sebagai panduan hidupnya. Berikut ini adalah sebagian dari wasiat yang pernah disampaikan oleh Rasulullah Saw kepada para Sahabatnya  Sebuah wasiat yang singkat namun sarat makna serta menyentuh hati. Wasiat yang menghimpun kebaikan dunia dan akhirat dengan sempurna.
Dalam Musnad Imam Ahmad dan Sunan Ibnu Majah juga para Imam lainnya terdapat hadits dari Abu Ayyub al-Anshari  Dalam hadits itu diberitakan bahwa ada seorang laki-laki
mendatangi Rasulullah Saw lalu mengatakan:
"Berilah aku nasehat dengan ringkas! (dalam riwayat lain) Ajarilah aku dengan ringkas! Lalu Rasulullah Saw bersabda, 'Jika kamu berdiri hendak melaksanakan shalat, maka shalatlah sebagaimana shalat orang yang pergi selamanya; Janganlah kamu mengucapkan satu perkataan yang kamu akan meminta maaf karenanya pada  esok  harinya;  bertekadlah  untuk  tidak mengharapkan apa yang dimiliki orang lain." (HR. Imam Ahmad, no. 23498 dan Ibnu Majah, no. 4171. Lihat as Shahihah, no. 401)
Hadits ini adalah hadits hasan dengan banyaknya syawahid (pendukung). Hadits agung yang singkat ini berisi tiga wasiat yang menghimpun semua kebaikan, dunia dan akhirat. Barangsiapa memahaminya lalu mengamalkannya, maka dia akan meraih semua kebaikan, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

1.    Wasiat Pertama, Wasiat tentang shalat agar kaum Muslimin  memberikan  perhatian  ekstra  dan menunaikannya dengan benar.
Rasulullah Saw dalam hadits di atas mengajak setiap orang yang hendak melaksanakan shalat agar dia mengerjakannya dengan  bersungguh-sungguh  sebagaimana  orang  yang mengerjakan shalatnya yang terakhir, dia tahu dirinya tidak bisa lagi mengerjakan shalat setelah itu. Jika seseorang yang mengerjakan shalat merasa bahwa itu adalah shalat terakhir yang bisa dilakukan, dia tidak bisa mengerjakan shalat setelah itu, maka pasti dia akan bersungguh-sungguh. Dia pasti akan mengerjakannya dengan baik dan benar, dia pasti akan berusaha menyempurnakan semua rukun-rukunnya, seperti ruku' dan sujudnya juga hal yang diwajibkan atau bahkan hal-hal yang disunnahkan tidak akan ditinggalkan sedikit pun
Oleh karena itu, semestinya setiap orang yang hendak melaksanakan shalat mengingat wasiat Rasulullah Saw ini dalam setiap shalat yang sedang dia lakukan. Barangsiapa melaksanakan shalat dengan baik dan benar, maka shalat tersebut akan memandu dan membimbingnya kepada semua kebaikan dan keutamaan. Dan shalat seperti itu akan menjadi  penyejuk  mata  (penenang  baginya)  dan mendatangkan kebahagiaan.

2.       Wasiat kedua, Wasiat agar menjaga lisan.
Lisan manusia termasuk anggota badan yang paling berbahaya. Jika sebuah kalimat atau ucapan belum keluar dari mulut seseorang, maka itu artinya si pemilik lisan masih bisa mengendalikan kalimat yang belum terucap tersebut dan ia menjadi penguasa baginya. Namun jika suatu kalimat atau perkataan sudah terlontarkan dari lisan, maka kalimat yang terucap itu akan menjadi penguasa atas si penguacap dan dia akan memaksanya untuk menanggung resiko ucapannya tersebut.
Sabda Rasulullah Saw “Janganlah kamu mengucapkan suatu kalimat yang kamu akan meminta maaf karenanya pada esok harinya”
Artinya, bersungguh-sungguhlah dalam menahan lisanmu agar tidak mengucapkan perkataan yang kamu khawatir harus meminta maaf karenanya di kemudian hari. Selama Anda belum mengucapkan kalimat atau perkataan itu, berarti anda masih memegang kendali, tapi jika sudah diucapkan oleh lisan, berarti ucapan itulah yang memegang kendali atas diri anda.
Dalam wasiat Rasulullah Saw yang lain kepada Mu'adz bin Jabal  Maukah engkau aku beritahu kunci dari semua itu? (Mu'adz mengatakan) aku mengatakan, "Tentu wahai Rasulullah." Rasulullah Saw memegang lidahnya seraya bersabda, "Tahanlah ini!" (Mu'adz mengatakan-red) aku mengatakan, "Wahai Nabi Allah! Apakah kita akan disiksa dengan sebab ucapan yang kita ucapkan?" Rasulullah Saw  menjawab, "Wahai Mua'dz, kasihan sekali kamu!
Adakah  sesuatu  yang  menyebabkan  seseorang tersungkur wajahnya di neraka selain dari ucapan-ucapan lisan mereka (HR. Ahmad, no. 22016; at-Tirmidzi, no. 2616 dan hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Shahihul Jami', no. 5136).

3.  Wasiat  Ketiga,  wasiat  agar  qana'ah, menggantungkan hati hanya kepada Allah SWT dan sama sekali tidak mengharapkan apa yang dimiliki orang lain.
Rasulullah Saw  bersabda:
“Bertekadlah untuk tidak mengharapkan apa yang dimiliki orang lain. Maksudnya fokuskan hatimu! Bertekadlah untuk tidak mengharapkan apa-apa yang dimiliki orang lain. Janganlah Anda mengharapkan apapun dari mereka! Hendaklah Anda berharap hanya kepada Allah”
kita yang hanya meminta dan memohon kepada Allah Swt semata, maka begitu juga bahasa tubuh kita yang lain, hendaknya hanya meminta dan memohon serta berharap kepada Allah semata. Kita memutus semua harapan dan ketergantungan hati kita dari semua orang lalu kita arahkan ketergantungan hati kita hanya kepada Allah Swt dan shalat yang dilakukan oleh seseorang merupakan sarana terbesar  dalam  merealisasikan  semua  yang  menjadi keinginan.
Orang yang tidak menaruh harapan kepada semua yang dimiliki orang lain, maka dia akan hidup mulia dan berwibawa, sebaliknya orang yang selalu mengharapkan apa yang dimiliki orang lain, maka hidupnya akan terhina.
Orang yang hatinya senantiasa bergantung kepada Allah Swt  dan berharap hanya kepada Allah, tidak meminta kecuali kepada Allah juga tidak bertawakkal kecuali kepada-Nya, maka pasti Allah Swt akan memenuhi kebutuhannya di dunia dan di akhirat.
Allah Berfirman “ Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba- Nya” (QS. Az-Zumar/39:36)
Inilah tiga wasiat singkat Rasulullah Saw namun sarat dengan makna. Semoga Allah Swt memberikan didayah dan  taufiq-Nya kepada kita semua agar bisa melakukan dan melaksanakan wasiat Rasulullah Saw ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CIRI KHAS KAIN TENUN KALBAR

Golongan Orang Yang Disebut Tetangga Allah SWT

DASAR DASAR AGRONOMI