CIRI KHAS KAIN TENUN KALBAR
www.googgle.com |
Tenun atau menenun merupakan
kegiatan membuat kain, baju, dll secara
tradisonal dengan berbahan dasar serat kayu, sutra dan kapas. Kegiatan menenun
merupakan ciri khas masyarakat indonesia pada masa dahulu pada abad ke – 8 sampai abad ke-2 sebelum
masehi. Pada umumnya masyarakat yang mempunyai keahlian menenun kain bertempat
tinggal di perdalaman wilayah tertentu seperti sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Papua. Setiap daerah mempunyai cirikhas dan corak kain nya
masing-masing. Khusus masyarakat kalbar corak kain tenun sangat di pengaruhi
oleh kebudayaan dan kehidupan pada masa itu. Adanya kerajaan tertentu dan
perdaganggan yang begitu meluas dan kebudayaan luar dan berkembang nya alam. Sehingga mempengaruhi berbagai corak yang ada, di daerah kalimantan barat,
pembuatan kain tenun tradisional ini hanya terdapat dibeberapa daerah saja,
yaitu Kapuas hulu, Sintang pada masyarakat suku dayak. Sedangkan pada
masyarakat suku melayu terdapat di Sambas dan Pontianak. Keberadaan kedua suku
ini menjadikan bertambahnya keberagaman yang ada di kalbar, Dengan setiap suku
mempunyai ciri khas corak kain tenin masing-masing. Tetapi pada dasarnya ragam hias atau motif
suku dayak ataupun melayu sama. Berikut kesamaan ragam hias kain tenun dari
kedua suku tersebut.
- Ragam hias geometris
- Ragam hias manusia
Ragam hias menusia mempunyai
berbagai bentuk, ada gambar manusia dengan tangan terbentang keatas atau kebawah,
ada yang hanya mengambarkan manusia dengan bagian-bagian tubuh tertentu dan ada
juga yang mengambarkan manusia dengan bentuk menyerupai binatang. Gambar bentuk
manusia ini mempunyai arti sebagai gambaran nenek moyang dan juga sebagai
penangkis bahaya.
Kain tenun dengan ragam hias ini
selain dianggap sebagai pelindung juga mempunyai petuah, sehingga pemakainya
terlindungi dari bahaya. Pemakainya banyak dikaitkan dengan pelaksanaan upacara
daur hidup, sehingga pengerjaan penenunnya juga hanya dilaksanakan oleh kaum
wanita yang sudah berpengalaman ataupun wanita dari kalangan bangsawan.
- Ragam hias binatang
Ragam hias binatang pada kain
tenun tradisional mempunyai berbagai benrtuk, ada bentuk alami, bentuk abstrak.
Jenis binatang nya beragam pula, ada yang binatang darat, air dan burung. Motif
burung melambangkan kehidupan dunia atas sedangkan motif binatang reptilia
melambangkan kehidupan bawah. Pada umumnya ragam hias binatang ini dihubungkan
dengan mitologi dan legenda dalam kehidupan mereka ataupun merupakan lambang
kekuasaaan, kekeyaan, dan kepercayaan terhadapa suatu keadaan.
- Ragam hias tumbuhan
Bentuk ragam hias tumbuhan pada
umumnya mengambarkan lingkungan hidup. Bentuk pohon merambat seperti rotan
pakis, diambil dengan maksud melambangkan sifat pohon tadi. Pucuk dilambangkan
sebagai kekuatan yang selalu dihubungkan dengan bentuk tumpal dan pohon
hayat, pucuk rebung melambangkan kekuatan dalam kehidupan sedangkan pucuk pakis
melambangkan keburukan. Sulur daun melambangkan
kesuburan, sulur bunga melambangkan suatu pengaruh budaya agama tertentu yang
dianutnya. Pada garis besarnya bentuk ragam hias tumbuhan ini merupakan suatu
gambaran sosial yang terdapat dalam masyarakat lingkunganya.
Gimana guys sudah pada paham
belum ciri ragam dari kedua suku tersebut, sebenarnya sama aja kan hanya saja
motif dan warna yang membedakan nya. sekian dan terima kasih telah membaca
artikel ini sampai ketemu di artikel salanjutnya.
Komentar
Posting Komentar