Syarat Diterimanya Ibadah




Setiap yang hidup didunia ini adalah atas kehendak Allah SWT.  Dia lah dzat yang maha perkasa dan maha pemurah yang telah menciptakan segala sesuatu didunia ini. Bai itu hewan, tumbuhan dan manusia. Akan tetapi ada satu ciptaan Allah yang sangat spesial, ciptaan ini dibekali dnegan akal dan dalam bentuk yang sebaik-baiknya, malaikat pun diperintahakn untuk sujud kepada nya yaitu manusia. Penciptaan manusia bukan tanpa alasan, manusia diciptakan selain menjadi khalifah di bumi. Tetapi juga diperintahkan untuk sanantiasa beribadah kepada Rab nya yaitu Allah SWT. Dalam alquran telah disebutkan “ dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaku” (QS Adzariyat : 54 ).
Telah dijelaskan dalam alquran bahwa pentinya manusia untuk senantiasa beribadah kepada sang penciptanya. Secara syariat para ulama memeberikan beberapa definisi. Menurut  Syaikhul islam ibnu taimiyah beliau mengatakan” ibadah adalah suatu istilah yang mencangkup segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai nya. baik berupa perkataan, maupun perbuatan, yang tersembunyi (batin) maupun yang nampak (lahir).  Maka shalat, zakat, puasa, haji dan sebagainya termasuk dalam ibadah.
Adapaun syarat diterima nya ibadah :

1.       Ikhlas
Banyak umat islam yang salah dalam memahami makna dari ikhlas, mereka menganggap ikhlas itu tidak merasa berat bahkan ada yang mengambarkan ikhlas dengan analogi (maaf) buang air besar. Ini merupakan kekeliruan karna ikhlas bukan hanya mengugurkan kewajiban kita dan merasa enteng karena nya. karena ibadah tidak berdasarkan apakah kita merasa ringan atau tidak, tetapi lebih kepada kesadaran kita  bahwa sebuah amal ibadah tersebut diperintahkan oleh Allah dan melakukan nya hanya untuk mengharapkan ridha Allah semata. Jika kemudian kita merasa ringan dan nikmat menjalankanya, maka itu lebih baik. Fiman Allah dalam masalah jihad kita diperintahkan untuk menaati meskipun itu berat bagi kita.
“ berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu dijalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. At taubah: 41)

2.       Sesuai syara’
Sebagaimana definisi ikhlas diatas, ibadah hanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Sedangkan ridha Allah bersesuaian dengan apa yang yelah disyariatkan. Sesuatu yang diharamkan atau dilarang oleh Allah pasti tidak di ridhai oleh nya. begitu pula sebaiknya apa yang diperintahkan oleh Allah pasti akan diridhai oleh nya.
Maka ibadah pun harus dilandasi oleh perintah dan larangan Allah SWT. Jadi, seseorang beribadah harus sesuai dengan apa yang telah disyariatkan oleh Allah SWT dalam Alquran maupun melalui Hadist Rosullullah Saw. Kita tidak boleh melakukan sebuah ibadah dengan mengada-ngada. Rosullullah bersabda “ Barang siapa mengerjakan amalam yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amalan tersebut tertolak” Imam ibnu taimyah berkata “ landasan pokok bagi agama itu ada dua yaitu : pertama, kita tidak boleh beribadah melainkan hanya kepada Allah SWT. Dan kedua, kita tidak beribadah kapdanya melainkan dengan cara yang disyariatkan nya, bukan dengan cara yang dibuat manusia.
Dengan demikian , niat yang ikhlas saja tidak cukup dalam melaksanakan amal agar bernilai ibadah. Namun juga harus dilihat juga apakah yang kita lakukan dibolehkan oleh syariat atau malah dilarang.

Nah bagaimana sahabat hijrah, apakah kita dalam beribadah sudah sesuai syariat apa belum. Kakalu belum mari perbaiki diri, jika sudah tingkat kan lagi ya ;)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CIRI KHAS KAIN TENUN KALBAR

Golongan Orang Yang Disebut Tetangga Allah SWT

DASAR DASAR AGRONOMI